wkwkwk
Maaf sebelumnya kalau tidak sopan,
datang benar-benar hanya ketika tertekan.
Tapi sebelumnya, tolong tetap
izinkan saya memberi salam, sapa, sayang...
Hanya ingin bercerita. Menceritakan
semua yang sedang berantakan. Mencurahkan semua yang sudah tak tertahan. Meluapkan
semua yang terpendam.
Kalau dihitung hari, kebetulan
sudah hari ketiga yang benar-benar dirasa seperti ini. Terikat beban yang
diciptakan sendiri. Padahal dunia baik-baik saja. Tertawapun masih sama
mudahnya. Rezeki, mencukupi. Pun orang-orang yang hadirnya datang-pergi.
Yang berbeda hanya yang tidak
terlihat. Atau mungkin terlihat, karena saya rajin mengeluh di dunia maya. Fatal.
Kesalahan fatal sebenarnya mengeluh di tempat yang bukan seharusnya. Tapi apalagi
yang bisa diperbuat ? Di sana saya merasa berteriak pada ruang lapang. Tapi juga
merasa didengar oleh jutaan manusia yang sedang online.
Usia sudah melampaui batas kepala
dua tapi belum juga dewasa. Persetan!!! Kalau dewasa menuntut banyak hal yang
mengekang, saya mau kembali menjadi anak ingusan saja. Yang tidak perlu banyak
berpura-pura menjalani hidup. Kalau sedih, ya nangis. Kalau senang, ya tertawa.
Kalau tidak punya uang, tinggal minta. Kalau merasa kesepian, pergi main sama
teman-teman. Kalau sedang ingin bicara, ada yang mendengarkan.
Sudah bagus sejak dulu tak pernah
berkeinginan menjadi pemain drama. Tapi ternyata tidak bagus karena dunia
adalah panggung sandiwara. Mau tidak mau. Bisa tidak bisa. Menciptakan karakter
yang bukan diri kita adalah harus. Karena tidak semua orang bisa menerima. Tidak
semua orang akan suka. Bukan perihal kemunafikan dunia. Tapi ini perihal
hakikat manusia sebagai manusia. Individualisme yang tak bisa hidup sendiri.
Itulah mengapa kemudian Tuhan
menciptakan Hawa untuk menemani Adam. Karena sendirian adalah hal tabu yang
mematikan. Tak ada yang lebih menyedihkan daripada mati kesepian.
Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk
Ini post-an ngawur. Tapi dibumbui
lebih banyak porsi jujur. Jangan dimasukkan hati. Pikiran apalagi. Saya baik-baik
saja, hanya perlu basuh muka, sikat gigi, evaluasi.
Kebetulan memang hari ini sedang menganggap semua yang dialami adalah sebuah masalah. Jadi untuk menjelaskan
secara detail apa yang terjadi, saya tidak bisa. Bahkan untuk berair mata,
terlalu lebay rasanya.
Besok sudah akan jauh lebih baik. Karena
setelah membuka mata nanti (kalau masih
diberi kesempatan oleh Tuhan), saya akan menganggap semuanya hanya bagian
dari perjalanan hidup. Dan hanya sekedar skenario pelengkap dalam sebuah naskah
drama. Sebab masalah adalah masalah ketika kita menganggapnya masalah.
Dan hari ini, saya sedang
bermasalah. Tapi besok tidak lagi. Janji!!!
Terima kasih.
Tetap sehat dan berenergi.
Salam!!!
.png)
0 komentar: