wkwkwk

8:12 PM 0 Comments

Maaf sebelumnya kalau tidak sopan, datang benar-benar hanya ketika tertekan. 
Tapi sebelumnya, tolong tetap izinkan saya memberi salam, sapa, sayang... 

Hanya ingin bercerita. Menceritakan semua yang sedang berantakan. Mencurahkan semua yang sudah tak tertahan. Meluapkan semua yang terpendam. 

Kalau dihitung hari, kebetulan sudah hari ketiga yang benar-benar dirasa seperti ini. Terikat beban yang diciptakan sendiri. Padahal dunia baik-baik saja. Tertawapun masih sama mudahnya. Rezeki, mencukupi. Pun orang-orang yang hadirnya datang-pergi. 

Yang berbeda hanya yang tidak terlihat. Atau mungkin terlihat, karena saya rajin mengeluh di dunia maya. Fatal. Kesalahan fatal sebenarnya mengeluh di tempat yang bukan seharusnya. Tapi apalagi yang bisa diperbuat ? Di sana saya merasa berteriak pada ruang lapang. Tapi juga merasa didengar oleh jutaan manusia yang sedang online. 

Usia sudah melampaui batas kepala dua tapi belum juga dewasa. Persetan!!! Kalau dewasa menuntut banyak hal yang mengekang, saya mau kembali menjadi anak ingusan saja. Yang tidak perlu banyak berpura-pura menjalani hidup. Kalau sedih, ya nangis. Kalau senang, ya tertawa. Kalau tidak punya uang, tinggal minta. Kalau merasa kesepian, pergi main sama teman-teman. Kalau sedang ingin bicara, ada yang mendengarkan. 

Sudah bagus sejak dulu tak pernah berkeinginan menjadi pemain drama. Tapi ternyata tidak bagus karena dunia adalah panggung sandiwara. Mau tidak mau. Bisa tidak bisa. Menciptakan karakter yang bukan diri kita adalah harus. Karena tidak semua orang bisa menerima. Tidak semua orang akan suka. Bukan perihal kemunafikan dunia. Tapi ini perihal hakikat manusia sebagai manusia. Individualisme yang tak bisa hidup sendiri. 

Itulah mengapa kemudian Tuhan menciptakan Hawa untuk menemani Adam. Karena sendirian adalah hal tabu yang mematikan. Tak ada yang lebih menyedihkan daripada mati kesepian. 

Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk

Ini post-an ngawur. Tapi dibumbui lebih banyak porsi jujur. Jangan dimasukkan hati. Pikiran apalagi. Saya baik-baik saja, hanya perlu basuh muka, sikat gigi, evaluasi. 

Kebetulan memang hari ini sedang menganggap semua yang dialami adalah sebuah masalah. Jadi untuk menjelaskan secara detail apa yang terjadi, saya tidak bisa. Bahkan untuk berair mata, terlalu lebay rasanya. 

Besok sudah akan jauh lebih baik. Karena setelah membuka mata nanti (kalau masih diberi kesempatan oleh Tuhan), saya akan menganggap semuanya hanya bagian dari perjalanan hidup. Dan hanya sekedar skenario pelengkap dalam sebuah naskah drama. Sebab masalah adalah masalah ketika kita menganggapnya masalah. 

Dan hari ini, saya sedang bermasalah. Tapi besok tidak lagi. Janji!!! 

Terima kasih.
Tetap sehat dan berenergi.
Salam!!!

0 komentar: