a letter for myself

9:22 AM 0 Comments


Tepat di - 1 September 2020
 — dua hari menjelang moment pertambahan usia
sudah 22 tahun berlalu rupanya.

Geb, ayo menjadi pribadi yang mulai berani mengambil keputusan. Ayo belajar menjadi pribadi yang bebas dari segala sisi jahat agar bebas melakukan segala kebajikan.

Geb, jangan takut akan adanya perubahan. Bagaimana kau akan tumbuh jika takut mengambil peran sebagai seseorang yang akan berhadapan dengan kegagalan?

Geb, tetap jadi sang pemimpi. Tidak apa. Teruskan segenap angan. Jangan hentikan ia untuk terus terbang. Kesampingkan kenyataan. Tak apa.
Hidup perlu dinikmati, toh realitas pasti akan dirasakan.

Geb, zona nyaman mengerikan? Terus aman menakutkan? Kalau begitu, mau sampai kapan?

Saya gak memintamu untuk terburu-buru. Benih kacang hijau akan menjadi kecambah dalam waktu beberapa hari. Cukup sebentar untuk mengalami perubahan bagi si kecil. Tetapi kamu besar, jadi akan butuh waktu yang tak sebentar. Jadi, jangan risau.

Geb, apapun yang akan terjadi nanti, kamu gak sendiri. Tolong ikut sertakan aku tiap kamu merasa sepi. Sebab sama sepertimu, aku juga pribadi yang sering kesepian.

Meskipun begitu, kita berbeda.
Di dalam diriku masih terdapat banyak impian.
Sedang dalam dirimu terdapat banyak keraguan.

Tapi…
Geb, aku membutuhkanmu untuk mewujudkannya. Sebab aku hanya bayang, tipu daya alam bawah sadar yang selalu berusaha bertahan dan terus berusaha mengingatkanmu ketika kamu bertikai dengan kecemasan.

Maaf kalau aku sering membuat kegaduhan hingga membuatmu sakit kepala.
Terima kasih karena tidak memutuskan untuk berhenti dan tetap berjalan meski banyak rebahannya.

Semoga disisa usiamu, Tuhan bantu isi dengan segala kebajikan.
Tetap bertahan!
Salam sayang.

— ur own shad0w

0 komentar: