Akhir Tahun di awal tahun
Halo, sudah tahun 2021.
Tahun baru.
Salam, sapa, dan sayang selalu…
Bagaimana kabar kalian? Semoga
selalu baik. Sudah tanggal enam. Jika melihat kilas balik perjalanan di tahun
2020, rasanya banyak sekali duka dan luka. Entah yang berasal dari dalam diri sendiri
maupun dari luar.
Tapi, ada yang lucu. Tahun 2020
lalu terasa penuh sesak dan pilu. Bagi saya, tahun 2020 justru tahun yang penuh
jeda. Gak jarang terlihat buntu, tapi sadar gak, di tahun 2020 banyak moment
baru yang justru seharusnya menjadi moment paling dasar dalam hidup manusia.
Si kurang tidur jadi banyak
tidur, si sibuk jadi banyak waktu, mekipun layar laptop atau telepon genggam
terus menyala, kanan-kiri hangat peluk keluarga. Yah, meskipun banyak sekali
kepulangan orang-orang tersayang ke pelukan Tuhan, namun sekali lagi, hal itu
tak sedikit memberi kesadaran pada kita yang masih diberi kesempatan menjelajah
dunia untuk terus dan tetap menjadi manusia serta hamba yang baik pun
bijaksana.
Saya justru merasa ada beberapa
hal yang dibebaskan dari dalam diri saya. Meskipun, yah.. tetap ada juga yang
masih terpenjara. Hehe…
Dan di akhir tahun lalu (benar-benar
di hari terakhir di tahun 2020), saya menyadari sesuatu. Biar saya ceritakan
asal-mulanya dulu…
31 Desember 2020
Saya bangun tidur dan tiba-tiba
kepikiran “Yaampun, udah akhir tahun. Besok udah tahun baru”. Saya sama sekali
gak ada inisiatif untuk menutup tahun dengan melakukan hal-hal yang belum
pernah saya lakukan. Bangun tidur, yah, saya ke kamar mandi, membilas pakaian,
sarapan sama emak saya, ngobrol sebentar mendengar beliau menceritakan ulang
masa mudanya, bantu beres-beres biar gak terus dicap “anak yang gak ada
kerjanya di rumah”, lalu setelah itu menungu waktu berjalan hingga pukul 09.30
WIB.
Setelah melakukan beberapa
obrolan ringan di roomchat
teman-teman semasa Sekolah Menengah Pertama dulu, saya pamit pada si emak untuk
pergi keluar rumah bersama mereka.
Biasanya saya gak terlalu
semangat kalau mau keluar rumah. Apalagi ketemu banyak orang. Tapi hari itu
saya cukup senang.
Singkat cerita. Hari itu saya dan
teman-teman saya ceritanya mau kasih surprise ke Icong. Di hari sebelumnya
dia habis ulang tahun. Meskipun sebenarnya tujuan kita ketemu, ya buat
meriahkan akhir tahun aja. Bukan semata-mata merayakan ulang tahunnya. Xixixi…
Ketemu mereka (yang hari itu full team), rasanya saya ditarik kembali
ke masa remaja. Hal-hal yang dibicarakan cuma perihal kesenangan, kekonyolan
dan hal-hal yang gak penting untuk dibahas sebenarnya. Tapi porsi bahagia yang
tercipta sangat penting untuk melengkapi 2020 dan menjadi penutup tahun itu.
Hampir setengah hari saya
habiskan waktu saya bersama mereka. Pulangnya, ketika saya melihat beberapa
moment yang sempat diabadikan, saya menyadari sesuatu sekaligus menyesalinya.
Akan terdengar sangat melankolia kalau saya tulis di sini, tapi beneran, sih,
saya gak bohong. Perasaan saya benar-benar senang. Hampir 10 tahun kami
sama-sama. Tanpa sedikitpun ada cerita yang berisi luka. Hampir 10 tahun kita
berbagi tawa, saling menghina, tapi bercanda. Hampir 10 tahun mereka menjadi
bagian dari perjalanan hidup saya yang gini-gini aja. w0w!
“Ampun Tuhan, saya sering lupa
hadirnya mereka membawa banyak kesan.”
“Terima kasih Tuhan, tanpa mereka
hidup saya membosankan.”
Panjang umur pertemanan.
Berkah usia kalian teman-teman.
Salam, penuh sayang.
.png)

0 komentar: